Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan Juni 2016 tercatat Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 103,66; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 94,37; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 94,47; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 116,59 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 100,78. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat 107,85 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 89,39. Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 104,14 yang berarti NTP bulan Juni 2016 mengalami peningkatan 0,32 persen bila dibandingkan dengan bulan Mei 2016 dengan Nilai Tukar Petani sebesar 103,81.
Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan Juni 2016 tercatat 111,52 yang berarti mengalami peningkatan 1,05 persen dibandingkan bulan Mei 2016 dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 110,37.
Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Juni 2016, terdapat 16 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 17 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Sultra yaitu sebesar 1,10 persen, dimana indeks harga yang diterima meningkat hingga 1,56 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 2,16 persen, dimana indeks yang diterima petani menurun sebesar 1,19 persen.
Pada bulan Juni 2016, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 1,13 persen. Inflasi disebabkan karena terjadinya peningkatan indeks konsumsi rumah tangga pada semua kelompok pengeluaran yaitu kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (1,63 %), Sandang (1,50 %), Bahan Makanan (1,48 %), Kesehatan (0,39 %), Perumahan (0,38 %), Transportasi & Komunikasi (0,05 %) dan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga (0,04 %).