Jumlah Penduduk Miskin Di Nusa Tenggara Barat Pada September 2013 Mencapai 802.450 Orang - Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat

Pembangunan Wilayah Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berikan Penilaian Tentang Layanan Kami di SKD2024

Anda memiliki keluhan mengenai layanan kami? Laporkan langsung ke SP4N Lapor

Jumlah Penduduk Miskin Di Nusa Tenggara Barat Pada September 2013 Mencapai 802.450 Orang

Tanggal Rilis : 6 Januari 2014
Ukuran File : 0.25 MB

Abstraksi

þ  Jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Barat pada September 2013 mencapai 802,45 ribuorang (17,25 persen), berkurang 28,39 ribuorang (0,72 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2013 yang sebesar 830,84 ribu  orang (17,97 persen).

þ  Selama periode Maret – September 2013, penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sekitar 27,32 ribu orang (dari 391,4 ribu ribu orang pada Maret 2013 menjadi 364,08 ribuorang pada September 2013), sementara di daerah perdesaan berkurang hanya 1,07 ribu orang (dari 439,45orang pada Maret 2013 menjadi 438,37 ribuorang pada September 2013).

þ  Penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2013 sebesar 20,28 persen, menurun menjadi 18,69 persen pada September 2013. Begitu juga dengan penduduk miskin di daerah perdesaan, yaitu dari 16,32 persen padaMaret 2013menjadi 16,22 persen pada September 2013.

þ  Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Ini terjadi baik di Perkotaan maupun pedesaan. Pada September  2013, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 72,98persen untuk perkotaan dan 79,49 persen untuk daerah pedesaan.

þ  Tiga komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan baik di perkotaan maupun perdesaan adalah beras, rokok kretek filter dan gula pasir. Komoditi makanan lain di perkotaan yang berpengaruh terhadap garis kemiskinan adalah  telur ayam ras, daging ayam ras dan mie instan. Sedangkan untuk perdesaan adalah cabe rawit, bawang merah dan ikan tongkol. Komoditi bukan makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan adalah perumahan, pakaian jadi anak-anak, pendidikan, listrik, pakaian jadi laki-laki dan perempuan dewasa,  sedangkan di perdesaan sendiri adalah perumahan, kayu bakar, angkutan, pakaian jadi anak-anak,  pendidikan, dan pakaian jadi perempuan dewasa.

 

þ  Pada periode Maret – September 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami penurunandari 2,741 pada Maret 2013 menjadi 2,721 pada September 2013. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati Garis Kemiskinan. Tetapi Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan dari 0,608 pada Maret 2013 menjadi 0,656 pada September 2013.  Dengan naiknya P2 berarti semakin tersebar penduduk miskinnya dari garis kemiskinan atau ketimpangan pengeluaran penduduk miskin sedikit bertambah melebar.

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat (Statistics of Nusa Tenggara Barat Province)Jl. Dr. Sudjono No. 74 Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela

Kota Mataram NTB 83116Telp (62-370) 621385

Faks (62-370) 623801

Mailbox : bps5200@bps.go.id

pst5200@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik