Jumlah Penduduk Miskin Di Nusa Tenggara Barat Pada September 2014 Mencapai 17,05 Persen - Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat

Pembangunan Wilayah Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berikan Penilaian Tentang Layanan Kami di SKD2024

Anda memiliki keluhan mengenai layanan kami? Laporkan langsung ke SP4N Lapor

Jumlah Penduduk Miskin Di Nusa Tenggara Barat Pada September 2014 Mencapai 17,05 Persen

Tanggal Rilis : 6 Januari 2015
Ukuran File : 0.25 MB

Abstraksi

þ  Jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Barat pada September 2014 mencapai 816,62 ribuorang (17,05 persen), berkurang 4,20 ribuorang (0,19persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2014 yang sebesar 820,82 ribu  orang (17,24 persen).

þ  Selama periode Maret – September 2014, penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sekitar 15,13ribu orang (dari 370,18 ribu ribu orang pada Maret 2014 menjadi 385,31 ribuorang pada September 2014), sementara di daerah perdesaan berkurang sebanyak  19,33 ribu orang (dari 450,64orang pada Maret 2014 menjadi 431,31 ribuorang pada September 2014).

þ  Penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2014 sebesar 18,54 persen, bertambah menjadi 19,17 persen pada September 2014. Sedangkan, untuk penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang, yaitu dari 16,31 persen padaMaret 2014menjadi 15,52 persen pada September 2014.

þ  Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Ini terjadi baik di Perkotaan maupun perdesaan. Pada September  2014, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 73,51persen untuk perkotaan dan 79,24 persen untuk daerah perdesaan.

þ  Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan baik di perkotaan maupun perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, gula pasir, telur ayam ras, mie instan dan bawang merah. . Komoditi bukan makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan adalah,  sedangkan di perdesaan sendiri adalah perumahan, pakaian jadi anak-anak, angkutan, bensin, kayu bakar,  pakaian jadi perempuan dewasa dan pendidikan.

 

þ  Pada periode Maret – September 2014, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami kenaikandari 2,560 pada Maret 2014 menjadi 2,922 pada September 2014. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauh dari Garis Kemiskinan dan terjadi ketimpangan pengeluaran penduduk . Begitu juga Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan, dari 0,606 pada Maret 2013 menjadi 0,722 pada September 2014  Dengan naiknya P2 berarti semakin tersebar penduduk miskinnya dari garis kemiskinan.

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat (Statistics of Nusa Tenggara Barat Province)Jl. Dr. Sudjono No. 74 Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela

Kota Mataram NTB 83116Telp (62-370) 621385

Faks (62-370) 623801

Mailbox : bps5200@bps.go.id

pst5200@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik