Ekspor-Impor NTB Januari 2025 Menurun - Berita - Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat

Pembangunan Wilayah Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berikan Penilaian Tentang Layanan Kami di SKD2024

Anda memiliki keluhan mengenai layanan kami? Laporkan langsung ke SP4N Lapor

Ekspor-Impor NTB Januari 2025 Menurun

Ekspor-Impor NTB Januari 2025 Menurun

17 Februari 2025 | Kegiatan Statistik Lainnya


MATARAM-Ekspor dan impor Provinsi NTB pada Januari 2025 menurun jika dibandingkan dengan ekspor-impor Desember 2024. Penurunan tersebut terungkap dalam rilis indikator terbaru statistik yang dilakukan Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat di Mataram, Senin (17/5/2025).

Dalam rilis yang disampaikan Kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin, MM., tersebut, terungkap nilai ekspor NTB bulan Januari 2025 sebesar US$ 3,889 juta. Turun 97,12 persen jika dibanding ekspor Desember 2024, akibat tiadanya ekspor hasil tambang.

“Januari 2025 ini tidak ada ekspor yang terkait dengan hasil tambang. Izin ekspor konsentrat AMMAN Mineral di Sumbawa Barat hanya sampai 31 Desember 2024. Sekarang mereka berproduksi untuk memenuhi kebutuhan smelter yang sudah dibangun di Sumbawa Barat juga,” kata Kepala BPS Provinsi NTB.

Ekspor NTB terbesar merupakan kelompok komoditas perhiasan/permata berupa mutiara yang belum diolah dengan nilai US$ 1,140 juta atau setara dengan 29,32 persen dari total ekspor. Tujuan utamanya ke Jepang, Hong Kong, dan Thailand.

Di posisi dua besar, ekspor NTB berupa daging dan ikan olahan dengan nilai US$ 965.532 atau 24,83 persen dari total ekspor dengan tujuan Puerto Rico, Amerika Serikat, dan Kanada. Selanjutnya ada komoditas buah-buahan senilai US$ 851,243 dengan tujuan Vietnam, India, dan Arab Saudi.

Sementara itu, nilai impor NTB pada Januari 2025 sebesar US$ 38,122 juta. Turun 51,74 persen dibanding impor bulan Desember 2024. Sebanyak 53,68 persen impor NTB pada Januari merupakan kelompok komoditas mesin-mesin/pesawat mekanik dan menjadi impor dengan nilai terbesar. Di posisi kedua ada impor kelompok komoditas gandum-ganduman berupa beras dari Pakistan dan Myanmar senilai US$ 7,395 juta atau setara 19,40 persen dari total impor.

“Kita impor beras dari Pakistan lebih kurang 7.500 ton. Kemudian juga dari Myanmar, sekitar 5.900 ton. Beras ini masuk melalui Pelabuhan Lembar di akhir Januari,” kata Kepala BPS Provinsi NTB. (*)
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat (Statistics of Nusa Tenggara Barat Province)Jl. Dr. Sudjono No. 74 Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela

Kota Mataram NTB 83116Telp (62-370) 621385

Faks (62-370) 623801

Mailbox : bps5200@bps.go.id

pst5200@bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik