Perekonomi Provinsi NTB pada Triwulan II-2018 mengalami kontraksi sebesar 0,83 persen. Kontraksi ini kembali disebabkan oleh lapangan usaha pertambangan yang masih lemah dalam menyokong perekonomian NTB.
Petani NTB pada Triwulan II-2018 mengalami surplus, dengan NTP sebesar 106,72. Triwulan II adalah periode panen raya, dan suplus petani di triwulan ini masih menyaingi surplus triwulan I-2018 yang bernilai 106.83.
Ramadhan menaikkan inflasi Triwulan II-2018 menjadi 0,85 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan kondisi triwulan I-2018 yang hanya 0,65 persen.
Walau impor triwulan II-2018 menyaingi impor sepanjang tahun 2017, namun geliat ekspor mampu membuat neraca perdagangan NTB kembali mengalami surplus.
Arus kedatangan penumpang angkutan udara pada Triwulan II-2018 tercatat sebesar 571.517 orang, kondisi ini meningkat dibandingkan Triwulan I-2018 yang mencapai 485.562 orang.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) rata-rata hotel bintang Triwulan II-2018 mengalami peningkatan dibandingkan Triwulan I-2018, yaitu dari 43,28 menjadi 51,04. Peningkatan ini juga dialami oleh hotel non bintang dengan TPK rata-rata triwulan II-2018 yang mencapai 28,94.
Remitansi pada Triwulan II-2018 mencapai 354 milyar rupiah, nilai ini lebih tinggi dari triwulan I-2018 yang hanya mencapai 349 milyar rupiah.
BI seven days repo rate merangkak menjadi 5,25 persen sejak Juni 2018.