Jumlah Penduduk Miskin NTB Mencapai 823,89 Ribu Orang - Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat

Pembangunan Wilayah Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berikan Penilaian Tentang Layanan Kami di SKD2024

Anda memiliki keluhan mengenai layanan kami? Laporkan langsung ke SP4N Lapor

Jumlah Penduduk Miskin NTB Mencapai 823,89 Ribu Orang

Tanggal Rilis : 15 September 2015
Ukuran File : 0.1 MB

Abstraksi

þ  Jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Barat pada Maret 2015 mencapai 823,89 ribu orang (17,10 persen), bertambah 7,26 ribu orang (0,05 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2014 yang sebesar 816,62 ribu  orang (17,05 persen).

þ  Selama periode September 2014 Maret 2015, penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sekitar 6,57 ribu orang (dari 385,31 ribu orang pada September 2014 menjadi 391,88 ribu orang pada Maret 2015), begitu pula di daerah perdesaan penduduk miskin bertambah sebanyak  0,69  ribu orang (dari 431,31 ribu orang pada September 2014 menjadi 432,01 ribu orang pada Maret 2015).

þ  Penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2014 sebesar 19,17 persen, bertambah menjadi 19,24 persen pada Maret 2015 begitu pula untuk penduduk miskin di daerah perdesaan bertambah, yaitu dari 15,52 persen pada September 2014 menjadi 15,53 persen pada Maret 2015.

þ  Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Ini terjadi baik di Perkotaan maupun perdesaan. Pada Maret 2015, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 72,78 persen untuk perkotaan dan 76,39 persen untuk daerah perdesaan.

þ  Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan baik di perkotaan maupun perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, gula pasir, telur ayam ras, mie instan, bawang merah dan tongkol/tuna/cakalang. Komoditi bukan makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan adalah,  perumahan, listrik, Pendidikan dan bensin sedangkan di perdesaan sendiri adalah perumahan, listrik, perlengkapan mandi, bensin, kayu bakar,  dan pendidikan.

þ  Pada periode September 2014 – Maret 2015, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami kenaikan dari 2,922 pada September  2014 menjadi 3,251 pada Maret 2015 Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauh dari Garis Kemiskinan dan terjadi ketimpangan pengeluaran penduduk . Begitu juga Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan, dari 0,722 pada September 2014 menjadi 0,913 pada Maret 2015.  Dengan naiknya P2 berarti semakin tersebar penduduk miskinnya dari garis kemiskinan.

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat (Statistics of Nusa Tenggara Barat Province)Jl. Dr. Sudjono No. 74 Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela

Kota Mataram NTB 83116Telp (62-370) 621385

Faks (62-370) 623801

Mailbox : bps5200@bps.go.id

pst5200@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik