
May 5, 2025 | Other Activities
MATARAM-Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat telah merilis indikator statistik Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTB Triwulan I-2025, Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi NTB Februari 2025, dan Indeks Ketimpangan Gender Provinsi NTB Tahun 2024. Rilis disampaikan Kepala BPS Provinsi NTB Dr. Wahyudin, MM., pada Senin (5/5/2025) didampingi Pejabat Funggsional Madya.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB Triwulan I-2025 jika dibandingkan dengan Triwulan IV-2024 (q-to-q) mengalami kontraksi sedalam 2,32 persen. Secara tahunan (y-on-y) ekonomi NTB juga kontraksi sedalam 1,47 persen. Sementara tanpa tambang, ekonomi NTB pada Triwulan I-2025 (q-to-q), tumbuh 0,95 persen dan 5,57 persen (y-on-y).
“Kita maklumi bersama, di Triwulan IV-2024 itu masih ada realisasi anggaran utuk proyek pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota. Di Triwulan I-2025 belum banyak penyaluran realisasi anggaran proyek. Ini sebagian penyebab penurunan angka pertumbuhan ekonomi kita selain tentu ada pengaruh tidak adanya ekspor tambang,” kata Kepala BPS.
Pada Februari 2025, berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional, angkatan kerja Provinsi NTB sebanyak 3,19 juta orang, naik 160,28 ribu orang dibanding Februari 2024. Pada saat yang sama, penduduk bekerja sebanyak 3,09 juta orang, naik 157,80 ribu orang.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTB pada Februari 2025 sebesar 3,22 persen, turun 0,08 persen poin dibanding dengan Februari 2024. Menurut pendidikan, TPT tetinggi adalah lulusan SMK, yakni sebesar 7,88 persen.
Sementara itu, Indeks Ketimpangan Gender (IKG) NTB 2024 sebesar 0,530. Turun 0,120 poin dibanding IKG tahun 2023. IKG NTB masih lebih tinggi dari IKG secara nasional sebesar 0,421. Terdapat 22 provinsi yang memiliki IKG di atas nasional seperti NTB.
“Semakin kecil nilai Indeks Ketimpangan Gender, menunjukkan semakin rendah ketimpangan antara laki-laki dan perempuan,” kata Kepala BPS. (*)