
February 6, 2025 | Other Activities
MATARAM-Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat merilis indikator statistik Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTB Triwulan IV-2024. Rilis disampaikan Kepala BPS Provinsi NTB Drs. Wahyudin, MM., di Mataram, Rabu (5/2/2025), dan dihadiri Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB Drs. H Wirajaya Kusuma, MH.
Perekonomian NTB berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan IV-2024 mencapai Rp44,84 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp26,73 triliun.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB Triwulan IV-2024 jika dibandingkan dengan Triwulan III-2024 (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 4,97 persen. Sementara jika dibandingkan dengan Triwulan IV-2023 (y-on-y) mengalami kontraksi 0,50 persen. Sedangkan secara kumulatif, yang berarti sepanjang tahun 2024, ekonomi Provinsi NTB tumbuh sebesar 5,30 (c-to-c).
Secara tahunan, dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian mengalami kontraksi terdalam sebesar 16,84 persen (y-on-y). Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi terdalam sebesar 41,43 persen.
Sementara itu, secara kumulatif, bila dilihat dari sisi Produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 11,66 persen (c-to-c). Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Provit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 11,26 persen.
“Tahun 2025 ini, target pertumbuhan ekonomi kita sebesar 7 persen. Kalau berkaca rilis hari ini, kita masih di angka 5,3 persen. Karena itu, sektor-sektor berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi ini yang harus kita perhatikan. Ternyata share sektor pertanian, pertambangan, pedagangan, dan konstruksi mendominasi. Artinya, kualitas produksi dan kuantitas produksi dari sektor-sektor ini harus kita perbesar sehingga NTB mampu tumbuh lebih besar lagi,” kata Kepala Biro Perekonomian memberi tanggapan. (*)