Abstraksi
NTP merupakan salah satu
indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP
juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan
barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
NTP Desember 2021 sebesar 106,88 atau naik 1,08 persen
dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan meningkatnya Indeks
Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 1,89 persen, jauh lebih besar dari
kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yaitu sebesar 0,79 persen.
Sebagian besar NTP bernilai di
atas 100 kecuali untuk subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yaitu sebesar 93,35.
NTP sub sektor lainnya masing-masing sebagai berikut : subsektor Perikanan
sebesar 113,56; Peternakan sebesar 108,18; Tanaman Pangan sebesar 107,74; dan
Holtikultura sebesar 105,64.
Pada Desember
2021 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Provinsi NTB
sebesar 1,07 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada beberapa kelompok
pengeluaran, yaitu kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, kelompok
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga, kelompok
Transportasi dan kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya.