Abstraksi
Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana
pada bulan Juli 2018 tercatat Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 110,06; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 80,28;
Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,58; Nilai Tukar Petani
Peternakan (NTPT) 128,00 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 108,46. Nilai
Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN)
tercatat 118,05 dan NTP Perikanan
Budidaya (NTPi) tercatat 92,95. Secara
gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 107,95 yang berarti NTP bulan Juli 2018 mengalami peningkatan
0,50 persen bila
dibandingkan dengan bulan Juni 2018 dengan Nilai Tukar Petani sebesar 107,41 persen.
Nilai Tukar Usaha Pertanian
(NTUP) bulan Juli
2018 sebesar 117,80 atau meningkat 0,95 persen dibandingkan dengan bulan Juni 2018 sebesar 116,69 persen. Sebagian besar NTUP bernilai di atas 100
kecuali untuk subsektor hortikultura
yang hanya sebesar 90,97 persen. NTUP sub sektor lainnya masing-masing sebagai
berikut : Peternakan (142,42); Tanaman Pangan (115,88); Perikanan (118,48); dan
Tanaman Perkebunan Rakyat (106,04).
Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Juli 2018, terdapat 6 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 27 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan
tertinggi terjadi di Provinsi NTT yaitu
sebesar 1,10 persen, sedangkan penurunan
NTP tertinggi terjadi di Provinsi Banten
yaitu sebesar (2,11) persen.
Pada bulan Juli 2018, terjadi inflasi di daerah
perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,69 persen. Inflasi disebabkan karena terjadinya peningkatan Indeks Konsumsi Rumah
Tangga (IKRT) pada semua kelompok pengeluaran yaitu
masing-masing sebagai berikut : Kelompok Bahan Makanan sebesar 1,00 persen, Kelompok
Makanan Jadi sebesar 0,63 persen, Kelompok Perumahan sebesar 0,42 persen, Kelompok
Sandang sebesar 0,36 persen, Kelompok
Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,23 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi
dan Olah Raga sebesar 0,22 persen dan Kelompok
Kesehatan sebesar 0,16 persen.