Abstraksi
Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana
pada bulan Juni 2018 tercatat Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 108,83; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 81,82;
Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,69; Nilai Tukar Petani
Peternakan (NTPT) 127,16 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 107,69. Nilai
Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN)
tercatat 116,70 dan NTP Perikanan
Budidaya (NTPi) tercatat 93,12 Secara
gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 107,41 yang berarti NTP bulan Juni 2018 mengalami peningkatan
0,68 persen bila
dibandingkan dengan bulan Mei 2018 dengan Nilai Tukar Petani sebesar 106,69 persen.
Nilai Tukar Usaha Pertanian
(NTUP) bulan Juni
2018 sebesar 116,69 atau meningkat 0,80 persen dibandingkan dengan bulan Mei 2018 sebesar 115,77 persen. Sebagian besar NTUP bernilai di atas 100
kecuali untuk subsektor hortikultura
yang hanya sebesar 92,26 persen. NTUP sub sektor lainnya masing-masing sebagai
berikut : Peternakan (141,01); Tanaman Pangan (114,00); Perikanan (117,52); dan
Tanaman Perkebunan Rakyat (105,66).
Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Juni 2018, terdapat 20 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 13 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi
Maluku yaitu sebesar 0,78 persen,
sedangkan penurunan NTP tertinggi terjadi
di Provinsi Riau yaitu sebesar (1,87)
persen.
Pada bulan Juni 2018, terjadi inflasi di daerah perdesaan di
Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,24 persen. Inflasi disebabkan karena terjadinya peningkatan Indeks
Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) pada semua kelompok pengeluaran yaitu masing-masing sebagai berikut : Kelompok Sandang
sebesar 2,29 persen, Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,24 persen, Kelompok
Kesehatan sebesar 0,15 persen, Kelompok Perumahan sebesar 0,12 persen, Kelompok
Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga sebesar
0,09 persen, Kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,02 persen
dan Kelompok Makanan Jadi sebesar 0,01 persen.