Abstraksi
þ Pada bulan Maret 2016 Nusa
Tenggara Barat mengalami deflasi sebesar 0,06 persen. Angka inflasi ini berada dibawah
angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,19 persen.
þ Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 58 kota mengalami inflasi
dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar
1,18 persen diikuti oleh Kota Medan sebesar 0,88 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang, Tangerang, Malang dan Yogyakarta
sebesar 0,02 persen diikuti
Kota Banyuwangi sebesar 0,03 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar
1,22 persen dan terkecil di Kota Mamuju sebesar 0,02 persen. Untuk wilayah Nusa
Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami deflasi sebesar 0,05
persen dan Kota Bima mengalami deflasi sebesar 0,14 persen.
þ Deflasi Nusa
Tenggara Barat bulan Maret
2016 sebesar 0,06 persen terjadi karena adanya penurunan indeks pada Kelompok
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,36 persen; Kelompok
Bahan Makanan sebesar 0,23 persen dan Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa
Keuangan sebesar 0,04 persen. Sedangkan kenaikan indeks terjadi pada Kelompok Sandang sebesar 0,70 persen;
Kelompok Kesehatan sebesar 0,55 persen; Kelompok Pendidikan, Rekreasi &
Olah raga sebesar 0,25 persen dan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok &
Tembakau sebesar 0,18 persen.
Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (Maret 2016 –
Desember 2015) sebesar 1,06 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (Maret 2016 –
Maret 2015)
sebesar 4,33 persen.