Abstraksi
þ Pada bulan Oktober 2015 Nusa Tenggara Barat
mengalami inflasi
sebesar 0,29 persen. Angka inflasi ini berada diatas angka deflasi nasional yang tercatat sebesar 0,08 persen.
þ Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 38 kota mengalami inflasi
dan 44 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,49 persen diikuti oleh Kota Ambon sebesar 1,02 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Yogyakarta sebesar 0,01 persen diikuti Kota Tangerang sebesar
0,02 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Tanjung Pandan
sebesar 1,95 persen dan
terkecil di Kota Padangsidimpuan sebesar 0,01 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dan Kota Bima
mengalami inflasi sebesar 0,92 persen.
þ Inflasi Nusa
Tenggara Barat bulan Oktober 2015 sebesar 0,29
persen terjadi karena adanya kenaikan
indeks pada Kelompok Transpor, Komunikasi & Jasa
Keuangan sebesar 0,97 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok &
Tembakau sebesar 0,69 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,42 persen; Kelompok
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,41 persen; Kelompok Sandang
sebesar 0,05 persen; dan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan
bakar sebesar 0,02 persen; Sedangkan penurunan indeks terjadi pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,23 persen.
Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (Oktober 2015 –
Desember 2014) sebesar 2,30 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (Oktober 2015 –
Oktober 2014)
sebesar 5,57 persen.