Abstraksi
Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan
tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan Mei 2015 tercatat Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP) sebesar 99,87;
Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 100,53; Nilai Tukar Petani Tanaman
Perkebunan Rakyat (NTPR) 92,84; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 113,83 dan
Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 100,69. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP)
dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat 105,47 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat
92,96. Secara gabungan, Nilai Tukar
Petani Provinsi NTB sebesar 102,39 yang berarti NTP bulan Mei mengalami peningkatan 1,22 persen bila dibandingkan dengan bulan April dengan
Nilai Tukar Petani sebesar 101,15.
Nilai Tukar Usaha Pertanian
Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani
dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan Mei
2015 tercatat 106,96 yang berarti mengalami penurunan 1,04 persen
dibandingkan bulan April dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 105,86.
Dari
33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Mei 2015, Terdapat 15 provinsi yang mengalami
peningkatan NTP dan 18 provinsi
mengalami penurunan NTP. Peningkatan
tertinggi terjadi di Provinsi NTB yaitu sebesar 1,22 persen, dimana indeks harga
yang diterima meningkat hingga 1,27 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar
terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 1,24
persen, dimana indeks yang diterima petani menurun sebesar 0,57 persen.
Pada bulan Mei 2015, terjadi deflasi di
daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar -0,003 persen. Deflasi disebabkan
karena terjadi penurunan indeks
konsumsi rumah tangga pada kelompok Bahan makanan yaitu
sebesar 0,48 persen. Sedangkan 6 kelompok lainnya mengalami peningkatan Makanan
Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau (0,72 %), Transportasi & Komunikasi
(0,32 %), Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga (0,26 %), Perumahan (0,16 %), Sandang (0,14 %) dan
Kesehatan (0,06 %).