Abstraksi
Mulai bulan Juni 2008 tahun dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan 2007 = 100 (sebelumnya 2002 = 100) yang didasarkan pada hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2007. Cakupan kota bertambah dari 45 kota menjadi 66 kota. Dengan menggunakan tahun dasar baru tersebut, pada bulan Desember 2009 terjadi Inflasi Gabungan Kota Mataram dan Kota Bima sebesar 0,56 persen. Dari 66 kota yang menghitung IHK, tercatat 48 kota mengalami inflasi dan 18 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 3,49 persen dan terendah di Kota Palembang sebesar
0,03 persen. Sedangkan deflasi terbesar di Kota Maumere sebesar 0,83 persen dan terkecil di Kota Pekan Baru sebesar 0,10 persen.
Inflasi Gabungan Kota Mataram dan Kota Bima bulan Desember 2009 sebesar 0,56 persen, terjadi karena adanya kenaikan semua indeks kelompok yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 1,50 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,43 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,07 persen, kelompok sandang sebesar 0,80 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,53 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
Laju inflasi Gabungan Kota Mataram dan Kota Bima tahun kalender (Januari - Desember 2009) sebesar 3,34 persen, demikian juga laju inflasi “year on year” (Desember 2009 - Desember 2008) sebesar 3,34 persen.