NTB, Juni 2018: NTP Mengalami Kenaikan 0.68 Persent - Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat

Pembangunan Wilayah Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berikan Penilaian Tentang Layanan Kami di SKD2024

Anda memiliki keluhan mengenai layanan kami? Laporkan langsung ke SP4N Lapor

NTB, Juni 2018: NTP Mengalami Kenaikan 0.68 Persent

Tanggal Rilis : 2 Juli 2018
Ukuran File : 0.67 MB

Abstraksi

Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan Juni 2018 tercatat Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 108,83; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 81,82; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,69; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 127,16 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 107,69. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat  116,70 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 93,12  Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 107,41 yang  berarti NTP bulan Juni 2018 mengalami peningkatan 0,68 persen bila dibandingkan dengan bulan Mei 2018 dengan Nilai Tukar Petani sebesar 106,69 persen.

 

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) bulan Juni 2018 sebesar 116,69 atau meningkat 0,80 persen dibandingkan dengan bulan Mei 2018 sebesar 115,77 persen. Sebagian besar NTUP bernilai di atas 100 kecuali untuk subsektor hortikultura yang hanya sebesar 92,26 persen. NTUP sub sektor lainnya masing-masing sebagai berikut : Peternakan (141,01); Tanaman Pangan (114,00); Perikanan (117,52); dan Tanaman Perkebunan Rakyat (105,66).

 

Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Juni 2018, terdapat 20  provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan 13 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Maluku yaitu sebesar 0,78 persen, sedangkan penurunan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar (1,87) persen.

 

Pada bulan Juni 2018, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,24 persen. Inflasi  disebabkan karena terjadinya peningkatan  Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) pada semua kelompok pengeluaran yaitu masing-masing sebagai berikut : Kelompok Sandang sebesar 2,29 persen, Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,24 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 0,15 persen, Kelompok Perumahan sebesar 0,12 persen, Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga sebesar  0,09 persen, Kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,02 persen dan Kelompok Makanan Jadi sebesar 0,01 persen.

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat (Statistics of Nusa Tenggara Barat Province)Jl. Dr. Sudjono No. 74 Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela

Kota Mataram NTB 83116Telp (62-370) 621385

Faks (62-370) 623801

Mailbox : bps5200@bps.go.id

pst5200@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik