Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar 2012=100 dimana pada bulan Juni 2017 tercatat Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 104,98; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 90,20; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,32; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 120,55 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 105,28. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat 113,72 dan NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 91,66. Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 105,09 yang berarti NTP bulan Juni 2017 mengalami peningkatan 0,68 persenbila dibandingkan dengan bulan Mei 2017 dengan Nilai Tukar Petani sebesar 104,37.
Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan Juni 2017 tercatat 117,03 yang berarti mengalami peningkatan 0,47 persen dibandingkan bulan Mei 2017 dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 116,49.
Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Juni2017, terdapat 12 provinsi yang mengalami peningkatan NTP, 20 provinsi mengalami penurunan NTP dan 1 provinsi tidak mengalami perubahan. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Banten yaitu sebesar 1,34 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bangka Belitung yaitu sebesar 1,42 persen, dimana indeks yang diterima petani meningkat sebesar 1,23 persen.
Pada bulan Juni 2017, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,58 persen. Inflasi disebabkan karena terjadinya peningkatan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) pada semua kelompok yang terdiri dari Sandang1,55 persen, Perumahan 0,78 persen, Bahan Makanan sebesar 0,72 persen, Kesehatan 0,53 persen, Transportasi & Komunikasi 0,40 persen, Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,20 persen serta Makanan Jadi 0,12 persen.