Maret 2017 : Nusa Tenggara Barat mengalami deflasi sebesar 0,68 persen - Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat

Pembangunan Wilayah Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berikan Penilaian Tentang Layanan Kami di SKD2024

Anda memiliki keluhan mengenai layanan kami? Laporkan langsung ke SP4N Lapor

Maret 2017 : Nusa Tenggara Barat mengalami deflasi sebesar 0,68 persen

Tanggal Rilis : 3 April 2017
Ukuran File : 0.96 MB

Abstraksi

Pada bulan Maret 2017, Nusa Tenggara Barat mengalami deflasi sebesar 0,68 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,42 pada bulan Februari 2017 menjadi 126,55 pada bulan Maret 2017. Angka deflasi ini berada di bawah angka deflasi nasional yang tercatat sebesar 0,02 persen.

Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami deflasi sebesar 0,62 persen dan Kota Bima mengalami deflasi sebesar 0,91 persen.

Inflasi Nusa Tenggara Barat bulan Maret 2017 sebesar 0,68 persen terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan dengan penurunan indeks pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 3,66 persen dan Kelompok Kesehatan sebesar 0,2 persen. Sedangkan kenaikan indeks terjadi pada Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,5 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,1 persen; Kelompok Sandang sebesar 0,08 persen; Kelompok Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,05 persen dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,04 persen.

Komoditas terbesar penyumbang deflasi adalah Beras, Tomat Sayur, Daging Ayam Ras, Cabai Rawit, Tongkol/Ambu-Ambu, Tongkol Pindang, Bandeng/Bolu, Pasir, Selar/Tude dan Tenggiri.

Komoditas terbesar yang memberikan sumbangan terjadinya inflasi adalah Tarip Listrik, Batu Bata/Batu Tela, Jeruk, Sewa Rumah, Anggur, Rokok Kretek, Angkutan Udara, Asam, Besi Beton dan Jagung Manis.

Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender Maret 2017 sebesar 1,04 persen lebih rendah dibandingkan inflasi tahun kalender Maret 2016 sebesar 1,06 persen. Begitu juga dengan laju inflasi “tahun ke tahun” Maret 2017 sebesar 2,58 persen lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi “tahun ke tahun” di bulan Maret 2016 sebesar 4,33 persen.

Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 49 kota mengalami deflasi dan 33 kota mengalami inflasi. Deflasi terbesar terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,49 persen diikuti Kota Lhokseumawe sebesar 1,4 persen. Sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Padang sebesar 0,01 persen diikuti Kota Purwokerto sebesar 0,01 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 1,24 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Banjarmasin sebesar 0,01 persen. 
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat (Statistics of Nusa Tenggara Barat Province)Jl. Dr. Sudjono No. 74 Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela

Kota Mataram NTB 83116Telp (62-370) 621385

Faks (62-370) 623801

Mailbox : bps5200@bps.go.id

pst5200@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik