Desember 2016 : Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,63 persen - Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat

Pembangunan Wilayah Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berikan Penilaian Tentang Layanan Kami di SKD2024

Anda memiliki keluhan mengenai layanan kami? Laporkan langsung ke SP4N Lapor

Desember 2016 : Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,63 persen

Tanggal Rilis : 3 Januari 2017
Ukuran File : 0.97 MB

Abstraksi

Pada bulan Desember 2016, Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,63 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 124,46  pada bulan November 2016 menjadi 125,25 pada bulan Desember 2016. Angka inflasi ini berada di atas angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,42 persen. 

Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar 0,75 persen dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,26 persen.

Inflasi Nusa Tenggara Barat bulan Desember 2016 sebesar 0,63 persen terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada Kelompok Bahan Makanan sebesar 2,45 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,6 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,58 persen; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,02 persen dan Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,02 persen. Sedangkan penurunan indeks terjadi pada Kelompok Sandang sebesar 1,07 persen dan Kelompok Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,06 persen.

Komoditas terbesar penyumbang inflasi adalah Beras, Kue Kering Berminyak, Bawang Merah, Cabai Rawit, Tongkol/Ambu-Ambu, Bandeng/Bolu, Daging Ayam Ras, Tongkol Pindang, Pisang dan Sawi Hijau.

Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah Emas Perhiasan, Angkutan Udara, Semen, Tomat Sayur, Salak, Bahan Bakar Rumah Tangga, Cabai Merah, Apel, Pepaya dan Kerudung/Jilbab.

Laju inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender Desember 2016 sebesar 2,61 persen lebih rendah dibandingkan inflasi tahun kalender Desember 2015 sebesar 3,41 persen. Begitu juga dengan laju inflasi “tahun ke tahun” Desember 2016 sebesar 2,61 persen lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi “tahun ke tahun” di bulan Desember 2015 sebesar 3,41 persen.

Dari 82 kota yang menghitung IHK, tercatat 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 2,25 persen diikuti Kota Kupang sebesar 1,96 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Tembilahan dan Kota Padangsidimpuan sebesar 0,02 persen diikuti Kota Cirebon sebesar 0,06 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Manado sebesar 1,52 persen dan deflasi terkecil terjadi di Kota Tegal sebesar 0,09 persen. 
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat (Statistics of Nusa Tenggara Barat Province)Jl. Dr. Sudjono No. 74 Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela

Kota Mataram NTB 83116Telp (62-370) 621385

Faks (62-370) 623801

Mailbox : bps5200@bps.go.id

pst5200@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik