Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTB Triwulan IV 2013 Sebesar 6,55 Persen (y On Y)

PDRB Provinsi NTB pada triwulan IV-2013

a.    Dengan sub sektor pertambangan non migas atas dasar harga (adh) berlaku mencapai Rp 14,91 triliun, sedangkan adh konstan mencapai  Rp 5,27  triliun.

b.    Tanpa sub sektor pertambangan non migas atas dasar harga (adh) berlaku mencapai Rp 12,49 triliun, sedangkan adh konstan mencapai  Rp 4,54  triliun.

Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kuartal (q to q), yaitu laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2013 terhadap ekonomi pada triwulan sebelumnya.

a.    Dengan sub sektor pertambangan non migas terkontraksi hingga -1,66 persen.

b.    Tanpa sub sektor pertambangan non migas terkontraksi hingga -3,73 persen.

Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Tahunan (y on y), yaitu laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2013 terhadap periode yang sama tahun 2012.

a.    Dengan sub sektor pertambangan non migas tumbuh sebesar  6,55 persen.

b.    Tanpa sub sektor pertambangan non migas tumbuh sebesar 4,44 persen.

Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kumulatif (c to c), yakni laju pertumbuhan ekonomi kumulatif dari triwulan I sampai triwulan IV-2013 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya.

a.    Dengan subsektor pertambangan non migas tumbuh sebesar  5,69 persen.

b.    Tanpa subsektor pertambangan non migas tumbuh sebesar 5,61 persen.

Sumber pertumbuhan ekonomi (SPE)

Pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2013 yang mengalami kontraksi disebabkan oleh turunnya nilai tambah pada sektor pertanian dan sektor industri pengolahan yaitu masing-masing sebesar -3,93 poin dan -0,21 poin. Namun pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV ini didorong oleh sektor-sektor yang lain terutama oleh sektor pertambangan dan penggalian (1,79 point).

Struktur ekonomiProvinsi NTB pada triwulan IV-2013.

a.    Dari Sisi Produksi

PDRB Propinsi NTB pada triwulan IV-2013 masih didominasi oleh sektor pertanian (24,93%)diikuti oleh sektor pertambangan dan penggalian (18,55%), sedangkan yang menempati urutan ketiga yakni sektor perdagangan, hotel dan restoran (16,82%).

b.    Dari Sisi Penggunaan

 

Dari sisi penggunaan terbesar adalah untuk konsumsi rumah tangga dan untuk Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), masing-masing 55,02 persen dan 29,05 persen.