Nilai Tukar Petani Provinsi NTB Sebesar 99,56 - BPS-Statistics Indonesia Nusa Tenggara Barat Province

Pembangunan Wilayah Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berikan Penilaian Tentang Layanan Kami di SKD2024

Anda memiliki keluhan mengenai layanan kami? Laporkan langsung ke SP4N Lapor

Nilai Tukar Petani Provinsi NTB Sebesar 99,56

Release Date : October 3, 2014
File Size :  MB

Abstract

Penghitungan Nilai Tukar Petani menggunakan tahun dasar baru (2012=100) dimulai pada bulan Desember 2013 dimana sebelumnya menggunakan tahun dasar (2007=100). Berdasarkan hasil penghitungan NTP dengan tahun dasar (2012=100), pada bulan September 2014 Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP) tercatat sebesar 96,41; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 97,90; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,66; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 109,35 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 99,97. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci menjadi NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 95,79 dan NTP Perikanan Tangkap (NTN) tercatat 102,61. Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 99,56 yang berarti NTP bulan September mengalami penurunan 0,16 persen bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2014 dengan Nilai Tukar Petani sebesar 99,72.

Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), pada bulan September 2014 tercatat 103,31 yang berarti mengalami peningkatan 0,01 persen dibandingkan bulan Agustus 2014 dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 103,30.

Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan September 2014, sebanyak 17 provinsi mengalami peningkatan NTP dan 16 provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi NTT yaitu sebesar 1,37 persen, dimana indeks yang diterima meningkat hingga 1,55 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kalteng yaitu sebesar 1,04 persen, karena indeks yang diterima petani turun sebesar 0,41 persen.

Pada bulan September 2014, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,49 persen. Inflasi terjadi karena peningkataan indeks konsumsi rumah tangga pada 6 kelompok yaitu kelompok Bahan makanan ( 0,80 % ). Perumahan (0,47 %), Kesehatan (0,38 %), Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau (0,29 %), Transportasi & Komunikasi (0,05 %) Pendidikan, Rekreasi & Olah Raga (0,03 %). Sedangkan kelompok Sandang mengalami penurunan 0,11 %.

Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat (Statistics of Nusa Tenggara Barat Province)Jl. Dr. Sudjono No. 74 Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela

Kota Mataram NTB 83116Telp (62-370) 621385

Faks (62-370) 623801

Mailbox : bps5200@bps.go.id

pst5200@bps.go.id

logo_footer

Manual

ToU

Links

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia