Nilai Tukar Petani Provinsi NTB Bulan Maret 2014 Sebesar 100,03 - BPS-Statistics Indonesia Nusa Tenggara Barat Province

Pembangunan Wilayah Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berikan Penilaian Tentang Layanan Kami di SKD2024

Anda memiliki keluhan mengenai layanan kami? Laporkan langsung ke SP4N Lapor

Nilai Tukar Petani Provinsi NTB Bulan Maret 2014 Sebesar 100,03

Release Date : April 2, 2014
File Size : 0.59 MB

Abstract

Penghitungan Nilai Tukar Petani mulai bulan Desember 2013 telah menggunakan tahun dasar baru (2012=100) dimana sebelumnya menggunakan tahun dasar (2007=100). Berdasarkan hasil penghitungan NTP dengan tahun dasar (2012=100), pada bulan Maret 2014, Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP) tercatat sebesar 97,21, Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 101,44, Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,87, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 108,19 dan Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) 97,58. Untuk Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) dirinci untuk NTP Perikanan Budidaya (NTPi) tercatat 96,70 dan Nilai Tukar Perikanan Tangkap (NTN) tercatat 98,14. Secara gabungan, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB sebesar 100,03. Ini berarti mengalami peningkatan 0,37 persen bila dibandingkan dengan bulan Februari 2014 dengan Nilai Tukar Petani sebesar 99,67.

Nilai Tukar Usaha Pertanian Provinsi NTB yang diperoleh dari hasil bagi antara indeks yang diterima petani dengan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM), untuk bulan Maret 2014 tercatat 102,30 yang berarti mengalami peningkatan 0,11 persen dibandingkan bulan Februari 2014 dengan Nilai Tukar Usaha Pertanian 102,19.

Dari 33 Provinsi yang dilaporkan pada bulan Maret 2014, sebanyak 25 Provinsi mengalami peningkatan NTP, 1 Provinsi tidak mengalami perubahan NTP yakni Kalteng dan 7 Provinsi mengalami penurunan NTP. Peningkatan tertinggi NTP bulan Maret 2014 terjadi di Riau yaitu sebesar 1,52 persen, karena indeks yang diterima naik hingga 1,58 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 1,19 persen, karena indeks yang diterima petani turun sampai dengan 0,95 persen.

Pada bulan Maret 2014, terjadi deflasi di daerah perdesaan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,13 persen. Deflasi terjadi karena penurunan satu kelompok indeks konsumsi rumah tangga yaitu kelompok Bahan Makanan (-0,71 %). Sedangkan enam kelompok indeks konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan yakni: kesehatan (0,65 %), pendidikan, rekreasi & olah raga (0,47 %), perumahan (0,44 %), makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,26 %), transportasi & komunikasi (0,24 %) dan sandang (0,22 %)

Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat (Statistics of Nusa Tenggara Barat Province)Jl. Dr. Sudjono No. 74 Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela

Kota Mataram NTB 83116Telp (62-370) 621385

Faks (62-370) 623801

Mailbox : bps5200@bps.go.id

pst5200@bps.go.id

logo_footer

Manual

ToU

Links

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia