BPS dan UNFPA Gelar FGD Pegujian Lapangan Estimasi Parameter Demografi Teknik Small Area Estimation - News and Press Release - BPS-Statistics Indonesia Nusa Tenggara Barat Province

Pembangunan Wilayah Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat

Berikan Penilaian Tentang Layanan Kami di SKD2024

Anda memiliki keluhan mengenai layanan kami? Laporkan langsung ke SP4N Lapor

BPS dan UNFPA Gelar FGD Pegujian Lapangan Estimasi Parameter Demografi Teknik Small Area Estimation

BPS dan UNFPA Gelar FGD Pegujian Lapangan Estimasi Parameter Demografi Teknik Small Area Estimation

April 23, 2025 | Other Activities


MATARAM-Badan Pusat Statistik Provinsi NTB menjadi tuan rumah Diskusi Kelompok Terpumpun (FGD) Field Testing Estimasi Parameter Demografi menggunakan teknik Small Area Estimation (SAE). Hasil FGD ini menjadi modal berharga perbaikan model serta memastikan hasil pemodelan SAE dapat diterima luas masyarakat.

FGD tersebut digelar pada 23 April 2025 dan dibuka Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS Dr. Ali Said, MA. Kepala BPS Provinsi NTB Dr. Wahyudin, MM., hadir bersama para pemangku kepentingan terkait dari Bappenas, Pemerintah Provinsi NTB, dan Pemerintah Kota Mataram.

Empat narasumber utama hadir dalam FGD ini. Kepala Dinas Kesehatan NTB, Kepala Bidang DP3AP2KB NTB, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Mataram, dan Pakar SAE Politeknik Statistika STIS. FGD sendiri terselenggara atas kolaborasi BPS dengan United Nations Joint Programme (UNJP) dan juga dengan dukungan teknis pendanaan dari UNFPA (United Nations Population Fund).

Sebelum FGD digelar, terlebih dahulu dilakukan diskusi pendahuluan oleh tim UNFPA, Bappenas, dan BPS, di Kantor BPS Provinsi NTB.

Selama kegiatan FGD ini, pembahasan terhadap sejumlah estimasi parameter demografi dilakukan secara mendalam. Seperti Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Ratio), Angka Kematian Bayi (Neonatal Mortality Rate), Angka Pemakaian Kontrasepsi (Contraception Prevalence Rate), Kebutuhan Kontrasepsi Modern yang tidak Terpenuhi (Unmet Need for Modern Contraception), dan Angka Kesuburan (Age Specific Fertility Rate) usia 10-14 tahun. Semua parameter tersebut diestimasi menggunakan pendekatan SAE yang mampu menghasilkan estimasi pada wilayah dengan cakupan kecil.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Ali Said mengemukakan, FGD ini merupakan rangkaian implementasi strategi nasional dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu tantangan utama pencapaian SDGs adalah ketersediaan data yang granular hingga tingkat wilayah kecil.

“Itu sebabnya, pendekatan SAE dipilih, karena kemampuannya menghasilkan estimasi statistik pada area dengan keterbatasan data sampel,” kata Dr. Ali Said. (*)
Badan Pusat Statistik

BPS-Statistics Indonesia

Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat (Statistics of Nusa Tenggara Barat Province)Jl. Dr. Sudjono No. 74 Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela

Kota Mataram NTB 83116Telp (62-370) 621385

Faks (62-370) 623801

Mailbox : bps5200@bps.go.id

pst5200@bps.go.id

logo_footer

Copyright © 2023 BPS-Statistics Indonesia